Hai semua,
Aku hanya ingin membagi segelintir kenangan indahku bersama
seseorang yang sempat ada dihatiku walau sekejap. Tapi keberadaannya mampu
membuatku mengerti tentang kasih dan benci. Dan dalam bulan november aku
memulai kisah itu danbisa dibilang mengakhirinya sebelum ulang tahunnya yang ke
18. Sungguh kejam?? Menurutku tidak. J
Begini kisahnya.
Pada awal aku mengenalnya, tak sedikitpun aku tertarik
padanya karena keanehannya. Dia sempat melabuhkan hatinya pada sahabatku
sendiri. Tak lama setelah itu berakhir, dia mencoba tuK melabuhkan kembali
hatinya dengan seseorang, namun itu pun tak begitu lama. Dan pada akhirnya dia
melabuhkan hatinya padaku. Sungguh gila memang, seakan aku tak mempunyai hati.
Seakan aku tak menjaga perasaan sahabatku sendiri. Tapi.. apalah artinya itu??
Jika sahabatmu menyetujui hubungan ini. Konyol memang! Dan itu membuat
hubunganku dengan sahabatku menjauh kurang lebih hampir 1 tahun. Tapi pada
akhirnya dia mengerti dan hubungan kita kembali bersahabat. Ironi memang, tapi
inilah persahabatan. Persahabatanlah yang menguatkanku saat aku lemah.
Persahabatanlah yang menopangku saat aku jatuh. Dan persahabatanlah yang hanya
mampu menciptakan tali silaturahmi yang sesungguhnya.
Ehm, tidak begitu mudah proses untuk
mengawali hubungan ini dengannya, dan bulan november inilah yang menjadi saksi
bisunya. Saksi segala janji dan kepercayaan yang pada akhirnya waktulah yang
menjawab bahwa kita tak bisa lagi bersama. Maka janji hanya sekedar janji dan
kepercayaan seakan hilang seiring bergantinya waktu. Begitu dalam aku keruk
lubang untuk mengubur kenangan ini, tapi sedalam apapun itu tak akan membuatku
lupa akan.nya, dan hari” itu kelak akann kuceritakan pada suami dan anakku
kelak, agar mereka mengerti seberat apakah perjuanganku tuk menguburnya dalam”
hanya untuk mendapatkan kebahagiaan bersama mereka. Dan 3 hari di bulan
november akan selalu tertata rapi dalam kotak kehidupanku kini,
21 November,hari dimana aku tahu
maksut dan tujuannya untuk bersama
25 November,aku berusaha keras meyakinkan orang tuaku tuk
menjalin hubungan bersamanya
Dan pada akhirnya
26 November,kuputuskan tuk bersamanya
Begitu ironi, tapi inilah hidup. Semua tinggal kenangan.
Dan kenangan itu hanya akan membuatku lebih jeli dalam mengartikan kedekatan
dan sikap seseorang yang ditujukan padaku. Tak akan ada lagi kejadian seperti
yang lalu, yang hanya menguras air mataku tanpa sebab yang pasti. Untuk apa ini
terus kukenang namun tak ada feedback yang setimpal. So, aku tak henti”nya
mengucap syukur pada Allah, bahwa Dia mengungkap segalanya sebelum aku terlalu
jauh bersamanya. Terima kasih Tuhan. Engkau memang Tuhan yang selalu mengerti
segala yang terbaik untuk hambanya. Sekarang aku hanya berusaha untuk menjadi
seseorang yang lebih baik, karena
SESEORANG YANG BAIK HANYA DIPERUNTUKAN UNTUK SESEORANG YANG
BAIK PULA!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar