kalo ngomongin seorang kakak pasti aku inget sohibku yang di Cirebon #hai.nai :p
kini aku diam-diam mengaguminya,
mengagumi sosok dewasa yang tenang
sosok yang cuek, dan aku sering merasa aneh kalo deket dia
"kenapa mesti aku sasarannya, coba?" --
tapi entah kenapa aku baru ngrasa sekarang, kalo aku mengaguminya,
saat ruang hatiku yang telah kutata rapi untuk seseorang yang akan menjadi jodohku kelak
telah kututup dan kurapikan sedemikian rupa untuk menyambut kedatangan jodohku :)
apa iya aku harus membuka sedikit demi sedikit ruangan itu hanya untuk mengisinya dengan ketidakpastian akan kehadiran kakak itu dihatiku
iya kalo dia mau ngisi?
kalo engga?
apa aku siap merapikan ruangan itu lagi?
yang notabene, aku tahu bahwa butuh waktu yang amat lama untuk merapikannya dan menutupnya kembali
aku mencoba untuk bersikap realistis,
dan tetap membiarkan semuanya mengalir apa adanya tanpa harus ada yang ditutup-tutupi
let it flow akan membuatku lebih nyaman dari pada harus kucing-kucingan
atau malu setiap kali ngeliat matanya
kalo aku terus bersikap seperti itu,
itu hanya akan membuatku jauh darinya
membuatnya semakin merasa tidak nyaman
dan bahkan bisa membuatnya menjauh dari aku tau mungkin kita
biarkan rasa ini tumbuh apa adanya
tumbuh hanya sekedar rasa kagum akan sosok dewasanya,
biarlah waktu yang akan menjawab kemana rasa ini akan tumbuh dan bagaimana kelanjutannya,
kuserahlan semua hanya pada-Mu Ya Rabb :)
dan aku akan tetap menjaga ruang hati ini hanya untuk seseorang yang disana
yang telah Kau siapkan untukku :)
jika dia orangnya, berikan petunjukMu Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar